Biasanya seseorang yang mengalami sesak napas saat berbaring memerlukan beberapa tumpukan bantal untuk tidur agar bisa mempertahankan posisi tubuhnya supaya tidak berbaring.
“Bisa juga terjadi sesak napas saat malam hari sampai membuat seseorang bangun dari tidurnya ini bisa diwaspadai sebagai sesak karena gagal jantung,” ujarnya.
Baca Juga: Bantu Petani, TIM KKN dan Departemen Teknik Mesin ITS Kembangkan Traktor Bertenaga Listrik
Ada pula beberapa gejala lain yang dapat terjadi seperti bengkak pada kedua kaki, peningkatan berat badan lebih dari 2 kg dalam seminggu.
Kemudian batuk-batuk tanpa penyebab penyakit pernapasan, kelelahan, perut sebah dan tidak nafsu makan.
Akibat gejala gagal jantung yang tidak spesifik dan bisa menyerupai penyakit lain maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
Baca Juga: Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia Piala AFF Suzuki 2020 di Singapura
“Pemeriksaannya berupa pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti elektrokardiografi, rontgen dada, pemeriksaan enzim jantung, atau USG jantung yang disebut ekokardiografi,” terangnya.
Andrianto menegaskan, bahwa gagal jantung dan serangan jantung adalah dua hal yang berbeda.
Serangan jantung merupakan keadaan saat kondisi pembuluh darah mengalami penyumbatan baik total atau sebagian akibat adanya plak sehingga pasokan aliran darah ke otot jantung terganggu secara tiba-tiba.
“Serangan jantung bisa menyebabkan gagal jantung dan atau kematian bila tidak ditangani dengan cepat serta tepat,” tutupnya.(***)
Artikel Terkait
Kasus Covid di Jatim Bertambah, Kota Surabaya Menjadi Penyumbang Terbanyak
Terancam Batal, Polda Metro Jaya Tegaskan Tidak Memberikan izin Reuni 212
Momen Kocak Menteri PURP dan Presiden Joko Widodo Beli Sepatu di Trenggalek
Wisata Petik Sayur Manjadi Salah Satu Pilihan Pemkot Mojokerto Untuk Pulihkan Ekonomi
Telkom Luncurkan Aplikasi Mysooltan Dengan Desain Khusus Guna Mendukung Kebutuhan UMKM